Bergulirnya Serie A 2019/20, berarti akan dimulai juga permainan Liga Fantasia. Sebuah football fantasy dengan kesebelasan-kesebelasan kasta teratas Italia yang dibuat pecinta sepak bola dari Indonesia.
Bagi para penggiat Liga Fantasia yang masih bingung mengolah skuadnya, Kesebelasan Amatir akan menjabarkan beberapa penerangan. Semoga dapat menjadi usulan yang bermanfaat untuk kalian yang #BikinTimAjaDulu Liga Fantasia musim 2019/20.
Mengawali kompetisi dengan start yang bagus menjadi dambaan tiap pengotak-atik strategi tim. Oleh karena itu, catatan torehan pada awal musim-musim sebelumnya patut diperhitungkan. Agar sejak dimulai perjalanan bisa langsung mendekat dengan target yang diusung. Berarti, amat penting memilih pemain yang klubnya bertradisi apik dalam fase-fase pembukaan Serie A.
Dilihat dari segi start menjalani etape Serie A kurun 3 musim terakhir, hanya Juventus dan Napoli yang rutin mencatatkan kemenangan sebanyak 3 kali bahkan lebih dari 5 giornata awal. Sementara kesebelasan kondang lainnya macam Inter, Milan dan Roma pada musim lalu meraih rapor yang tidak baik dalam permulaan kompetisi.
Klub peringkat ketiga Serie A 2018/19, Atalanta juga menjalani start yang tidak mengesankan. Sekadar satu kemenangan saja yang didapat dari lima giornata awalnya. Lain hal dengan Lazio dan Fiorentina yang bisa mengemas tiga kemenangan dalam lima giornata awal, tapi hanya sanggup finis di posisi 8 dan 16.
Salah satu tim yang patut diperhatikan pada masa permulaan bergulirnya Serie A 2019/20 yakni SPAL. Berkat grafik startnya yang menanjak sejak debut di kasta liga teratas Italia ini. Apalagi lawan-lawan yang akan dihadapi tidak bisa memandang remeh karena musim lalu saja mereka gagal mengatasi SPAL.
Tiga tim yang promosi ke Serie A 2019/20, Brescia, Lecce, Hellas Verona memiliki torehan start awal di Serie A yang tidak secemerlang tim elit. Brescia bisa dikatakan lumayan baik pada keikutsertaan terakhir di Serie A. Namun sayangnya setelah melewati lima giornata, malah melempem dan akhirnya terdegradasi. Sementara itu dari Hellas Verona dan Lecce lebih banyak meraih hasil minor pada awal musim.
Atalanta
2018/19 1 menang, 2 seri, 2 kalah
2017/18 2 menang, 1 seri, 2 kalah
2016/17 1 menang, 4 kalah
Bologna
2018/19 1 menang, 1 seri, 3 kalah
2017/18 1 menang, 2 seri, 2 kalah
2016/17 3 menang, 2 kalah
Brescia
2010/11 3 menang, 2 kalah
2004/05 1 menang, 4 kalah
2003/04 1 menang, 2 seri, 2 kalah
Cagliari
2018/19 1 menang, 2 seri, 2 kalah
2017/18 2 menang, 3 kalah
2016/17 1 menang, 1 seri, 3 kalah
Fiorentina
2018/19 3 menang, 1 seri, 1 kalah
2017/18 2 menang, 3 kalah
2016/17 2 menang, 1 seri, 2 kalah
Genoa
2018/19 2 menang, 3 kalah
2017/18 2 seri, 3 kalah
2016/17 3 menang, 1 seri, 1 kalah
Hellas Verona
2017/18 2 seri, 3 kalah
2015/16 3 seri, 2 kalah
2014/15 2 menang, 2 seri, 1 kalah
Inter
2018/19 2 menang, 1 seri, 2 kalah
2017/18 4 menang, 1 seri
2016/17 3 menang, 1 seri, 1 kalah
Juventus
2018/19 5 menang
2017/18 5 menang
2016/17 4 menang, 1 kalah
Lazio
2018/19 3 menang, 2 kalah
2017/18 3 menang, 1 seri, 1 kalah
2016/17 2 menang, 1 seri, 2 kalah
Lecce
2011/12 1 menang, 4 kalah
2010/11 1 menang, 2 seri, 2 kalah
2008/09 2 menang, 1 seri, 2 kalah
Milan
2018/19 2 menang, 2 seri, 1 kalah
2017/18 4 menang, 1 kalah
2016/17 3 menang, 2 kalah
Napoli
2018/19 4 menang, 1 kalah
2017/18 5 menang
2016/17 3 menang, 2 seri
Parma
2018/19 2 menang, 1 seri, 2 kalah
2014/15 1 menang, 4 kalah
2013/14 1 menang, 2 seri, 2 kalah
Roma
2018/19 1 menang, 2 seri, 2 kalah
2017/18 3 menang, 1 seri, 1 kalah
2016/17 3 menang, 1 seri, 1 kalah
Sampdoria
2018/19 2 menang, 1 seri, 2 kalah
2017/18 2 menang, 3 seri
2016/17 2 menang, 3 kalah
Sassuolo
2018/19 3 menang, 1 seri, 1 kalah
2017/18 1 menang, 1 seri, 3 kalah
2016/17 2 menang, 3 kalah
SPAL
2018/19 3 menang, 2 kalah
2017/18 1 menang, 1 seri, 3 kalah
Torino
2018/19 1 menang, 2 seri, 2 kalah
2017/18 3 menang, 2 seri
2016/17 1 menang, 2 seri, 2 kalah
Udinese
2018/19 2 menang, 2 seri, 1 kalah
2017/18 1 menang, 4 kalah
2016/17 2 menang, 1 seri, 2 kalah